Akuarium adalah suatu tempat untuk memelihara hewan dan tanaman air. Bayangkan jika lagi menyelam ke suatu telaga di tengah hutan yang airnya jernih banget dan dangkal.Dimana didalamnya tuh bagus banget, ikan-ikannya berwarna warni, tanaman air yang terlihat s erasi dengan landskap nya, wah pokonya keren banget. Nah dengan memiliki Pipapvc ukuran 12 inch 50 cm. Intinya mengganggu penampilan yang seharusnya jernih dan tidak ada apa-apa justru dipenuhi oleh berbagai kotoran. Kalo pengen bisa tonton sampai selesai. Cara Membuat Air Mancur dari Paralon Jika Anda memang menyukai air mancur tidak ada salahnya membuatnya sendiri di rumah Anda. Gunakan penggaris atau meteran. IstilahPenting Dan Komposisi Filter Kolam Koi Air Jernih Ikan Koi K Ikan Koi Komposisi Ikan. Cara Membuat Gambar Berputar dengan CSS. Setelah animasi berputar dibuat kita perlu mengaturnya agar melakukan putaran terus menerus caranya sebagai berikut tombol Animation Pane untuk memunculkan panel animasi. Indahbukan? Tahukah Anda, kita bisa lho membuat air terjun sendiri di tank kita. Caranya cukup simpel, kok. Asal skema air terjun ini diketahui, kemudian dengan sedikit kreatifitas kita, air terjun pasir di dalam aquarium patut kita coba. Nah, pada kesempatan kali ini blog DIY Aquascape akan berbagi tentang bagaimana cara membuat air terjun pasir di dalam . Memelihara ikan di aquarium termasuk salah satu hobi yang menarik. Namun, perawatannya yang kompleks sering menyebabkan banyak orang menjadi gugup dan . Ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk menjaga agar air terlihat jernih dan bersih, sehingga ikan didalamnya juga akan terjaga kesehatannya. Berikut adalah beberapa tips dan cara menjernihkan air aquarium dengan mudah. 1. Mengganti Air2. Menggunakan Filter3. Menambahkan Nutrisi4. Menggunakan Batu Akar5. Menggunakan Obat Aquarium6. Menghilangkan Alga7. Menghilangkan Kotoran8. Menggunakan Lampu UV9. Memperbaiki Sistem Penyirkulasi10. Menambahkan Tanaman Aquarium 1. Mengganti Air Jika Anda ingin menjernihkan air aquarium, cara terbaik adalah dengan mengganti air secara teratur. Gunakan air yang sama dengan air yang ada di dalam aquarium. Jika Anda menggunakan air baru, pastikan bahwa air tersebut telah ditetesi dengan produk penyangga pH sebelum dimasukkan ke dalam aquarium. Cara ini akan membantu menjaga keseimbangan pH dan memungkinkan hewan laut untuk beradaptasi dengan cepat. 2. Menggunakan Filter Filter adalah alat yang sangat penting untuk menjaga kualitas air. Filter menyaring berbagai partikel dari air dan membantu menjaga agar air tetap jernih. Pastikan untuk mengganti filter secara teratur agar dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, jangan lupa untuk menyikat dinding aquarium secara teratur untuk menghilangkan kotoran yang mungkin terakumulasi di sana. 3. Menambahkan Nutrisi Makanan yang diberikan kepada hewan laut dapat berakumulasi di dalam air dan menyebabkan kualitas air menurun. Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk memberikan makanan yang cukup untuk hewan laut dan menggunakan produk yang khusus untuk membantu menjernihkan air. Produk ini akan membantu mengikat nutrisi dan menjaga agar air tetap bersih. 4. Menggunakan Batu Akar Batu akarnya adalah salah satu cara efektif untuk menjernihkan air aquarium. Batu akarnya akan membantu menyerap partikel yang ada di dalam air dan membantu menjaga agar air tetap jernih. Selain itu, batu akarnya juga akan membantu meningkatkan kualitas air dengan menambahkan nutrisi yang diperlukan oleh hewan laut. 5. Menggunakan Obat Aquarium Jika Anda menggunakan obat aquarium yang dianjurkan, ini juga dapat membantu menjernihkan air aquarium. Namun, pastikan untuk membaca label dengan cermat dan mengikuti instruksi yang diberikan. Jangan lupa untuk menggunakan produk yang diformulasikan khusus untuk hewan laut. Jangan menggunakan produk yang diformulasikan untuk ikan koi atau ikan hias lainnya. 6. Menghilangkan Alga Alga yang tumbuh di dalam air juga dapat menyebabkan kualitas air menurun. Untuk menghilangkan alga, Anda dapat menggunakan produk yang khusus untuk menghilangkan alga. Anda juga dapat menggunakan karbon aktif untuk menyerap partikel-partikel yang ada di dalam air dan membantu menjernihkan air aquarium. 7. Menghilangkan Kotoran Kotoran yang ada di dalam air juga akan menyebabkan kualitas air menurun. Untuk menghilangkan kotoran, Anda dapat menggunakan produk khusus yang diformulasikan untuk menghilangkan kotoran. Anda juga dapat menggunakan skimmer atau filter untuk menghilangkan partikel-partikel yang ada di dalam air. 8. Menggunakan Lampu UV Ketika kualitas air menurun, Anda dapat menggunakan lampu UV untuk membantu menjernihkan air. Lampu UV akan membantu menghilangkan bakteri dan partikel yang ada di dalam air. Jangan lupa untuk mengganti lampu UV secara teratur agar dapat berfungsi dengan baik. 9. Memperbaiki Sistem Penyirkulasi Sistem penyirkulasi yang buruk juga dapat menyebabkan kualitas air menurun. Pastikan untuk memeriksa sistem penyirkulasi secara teratur dan memastikan bahwa semua komponennya berfungsi dengan baik. Jika terjadi masalah, cobalah untuk memperbaiki atau mengganti komponen yang rusak agar dapat menjaga kualitas air. 10. Menambahkan Tanaman Aquarium Tanaman aquarium dapat membantu menjernihkan air dengan menyerap nutrisi yang terdapat di dalam air. Tanaman-tanaman ini juga akan membantu meningkatkan kualitas air dengan menambahkan oksigen ke dalam aquarium. Pastikan untuk memilih tanaman yang cocok dengan kondisi aquarium Anda untuk mendapatkan hasil yang optimal. Itulah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjernihkan air aquarium. Dengan melakukan hal-hal di atas, Anda dapat dengan mudah memelihara ikan di aquarium dan memastikan bahwa airnya selalu jernih. Air aquarium yang jernih dan sehat akan membuat ikan peliharaan Anda semakin sehat. Selamat mencoba dan semoga berhasil! AGAR-AGARJun2021-06-23T125816-0300 O que é AGAR-AGAR? O agar-agar é um hidrocolóide extraído de algas marinhas que é largamente utilizado na indústria alimentícia como um agente gelificante. Entre as suas principais propriedades destacam-se seu alto poder gelificante, elevada força de gel a baixas concentrações, baixa viscosidade em solução, alta transparência, gel termo-reversível e temperaturas de fusão/gelificação bem definidas. O agar-agar pode apresentar-se em diversas formas pó, flocos, barras e fios. Além da sua utilização como aditivo alimentar, o agar-agar é utilizado em menor escala em diversas aplicações de outros setores industriais. Matéria-prima O agar-agar é obtido de diversos gêneros e espécies de algas marinhas vermelhas da classe Rhodophyceae. Tais algas que contém agar-agar são denominadas agarófitas e as principais espécies de valor comercial são a Gracilária e Gelidium. O teor de agar-agar nestas algas varia de acordo com as condições do mar. A concentração de dióxido de carbono, tensão de oxigênio, temperatura da água e intensidade de radiação solar têm uma influência significativa. As algas são em geral coletadas manualmente por pescadores em zonas de baixa profundidade e maré baixa ou também por mergulho através do uso de equipamentos adequados. Após a coleta, as algas são colocadas ao sol para secagem até atingirem um nível de umidade ideal para processamento. A Gelidium é obtida de bancos naturais de algas marinhas principalmente no Marrocos, Espanha, Portugal, Japão e Coréia do Sul, pois as tentativas de cultivo dessa espécie não tiveram sucesso. Por outro lado, a algas Gracilaria tem sido cultivadas em escala comercial particularmente na China, Indonésia e Chile. Estrutura química Em seu estado natural, o agar-agar ocorre como carboidrato estrutural da parede celular das algas agarófitas, existindo na forma de sais de cálcio ou uma mistura de sais de cálcio e magnésio. É uma complexa mistura de polissacarídeos composto por duas frações principais a agarose, um polímero neutro, e a agaropectina, um polímero com carga e sulfatado. A agarose, fração gelificante, é uma molécula linear neutra, essencialmente livre de sulfatos, que consiste de cadeias repetidas de unidades alternadas β-1,3 D-galactose e α-1,4 3,6-anidro-L-galactose. A agaropectina, fração não-gelificante, é um polissacarídeo sulfatado 3% a 10% de sulfato composto de agarose e por-centagens variadas de éster sulfato, ácido D-glucurônico e pequenas quantidades de ácido pirúvico. A proporção destes dois polímeros varia de acordo com a espécie da alga sendo que a agarose compreende normalmente ao menos dois terços do agar-agar natural. Processo de Produção Para aplicações industriais o agar-agar em pó é o mais utilizado. As formas de flocos, barras e fios são mais utilizadas para fins culinários. A produção de agar-agar do tipo em pó e em flocos é realizada pelo método Gel Press através da prensagem do gel de agar-agar. O agar-agar em forma de barras e fios é fabricado por um método de produção mais tradicional e artesanal, através do congelamento e descongelamento do gel de Industrial Gel Press Método Tradicional Artesanal Propriedades 1. SOLUBILIDADE2. GELIFICAÇÃO3. VISCOSIDADE4. ESTABILIDADE1. SOLUBILIDADEO agar-agar é insolúvel em água fria, porém expande-se consideravelmente e absorve uma quantidade de água de cerca de até vinte vezes o seu próprio peso. A dissolução em água quente é rápida e pode-se observar a formação de um gel firme a concentrações tão baixas quanto 0,50%. O agar-agar em pó é solúvel em água e outros solventes a temperaturas de 95º a 100º C. O agar-agar em pó umedecido por imersão em etanol, 2-propanol, acetona ou salinizado por altas concentrações de eletrólito é solúvel em uma variedade de solventes à temperatura GELIFICAÇÃO A capacidade de formar géis reversíveis simplesmente resfriando soluções aquosas quentes é a propriedade mais importante do agar-agar. Esta capacidade de formação de gel originou um grande número de aplicações práticas em que o agar-agar é utilizado como aditivo alimentar, ou em outras aplicações como microbiologia, bioquímica ou biologia molecular, bem como em aplicações industriais. No que se refere ao poder de gelificação, o agar-agar é notável dentre os hidrocolóides. O gel de agar-agar pode ser obtido em soluções muito diluídas contendo uma fração de 0,5% a 1,0% de agar-agar. O gel é rígido, quebradiço, possui formas bem definidas, e pontos de fusão e gelificação precisos. Ademais, demonstra claramente os interessantes fenômenos de sinérese extrusão espontânea de água através da superfície do gel em repouso e histerese intervalo de temperatura entre as temperaturas de fusão e gelificação. A gelificação ocorre a temperaturas muito abaixo da temperatura de fusão. Uma solução de 1,5% de agar-agar forma um gel ao ser resfriado para uma temperatura de 32º a 45º C e a fusão de tal gel não ocorre a temperaturas inferiores a 85º C. Este intervalo de histerese é uma propriedade moderna do agar-agar que encontra uma variedade de usos em aplicações alimentícias. A força de gel do agar-agar é influenciada pelos fatores concentração, tempo, pH e conteúdo de açúcar. O pH afeta notadamente a força de gel do agar-agar o decréscimo do pH diminui a força de gel. O conteúdo de açúcar também tem um efeito considerável sobre o gel de agar-agar, pois seu aumento resulta em um gel com maior dureza porém com menor coesão. 3. VISCOSIDADEA viscosidade de uma solução de agar-agar varia consideravelmente e depende da fonte da matéria-prima. A viscosidade de uma solução de agar-agar a temperaturas acima do seu ponto de gelificação é relativamente constante em pHs de 4,5 a 9,0, e não é muito afetada por idade ou força iônica dentro da gama de pHs de 6,0 a 8,0. Entretanto, iniciada a gelificação, à temperatura constante, a viscosidade aumenta com o ESTABILIDADEUma solução de agar-agar possui uma carga levemente negativa. A sua estabilidade depende de dois fatores hidratação e carga elétrica. A remoção de ambos os fatores resulta na floculação do agar-agar. Soluções de agar-agar expostas a altas temperaturas por períodos prolongados podem se degradar, resultando na diminuição da força de gel após a diminuição da temperatura e a formação do gel. Este efeito de diminuição da força de gel é intensificado com o decréscimo do pH. Portanto, deve-se evitar a exposição de soluções de agar-agar a altas temperaturas e pHs menores de 6,0 por períodos prolongados. O agar-agar na forma seca não está sujeito a contaminação por microorganismos. Entretanto, soluções e géis de agar-agar são meios férteis de contaminação por bactérias e fungos, e as devidas precauções devem ser tomadas para evitar o crescimento de microorganismos. Funcionalidade e aplicações Indústria Alimentícia Uma solução de agar-agar em água forma um gel característico com temperatura de fusão de 85º a 95º C, e temperatura de gelificação de 32º a 45º C. Esta propriedade física torna-o consideravelmente útil como ingrediente aditivo em diversas aplicações na indústria alimentícia. Produtos Lácteos Sorvetes, Iogurtes, Sobremesas lácteas, Pudins, Queijo processado Doces e Confeitaria Balas de goma, Doces em barra, Marshmallows, Geléias, Doces em massa, Sobremesa tipo gelatina, Merengues Bebidas Clarificação de sucos, cervejas e vinhos Panificação Cobertura Açucarada, Recheio de tortas, Massas de pão, Tortas Mousse, Cobertura de bolos Outras aplicações indutriais O gel de agar-agar tem a interessante propriedade de inibir a liquefação característica que ocorre na ação enzimática de microorganismos. Esta propriedade encontra uma variedade de aplicações nas indústrias médica e farmacêutica onde o agar-agar é utilizado como substrato na preparação de meios de cultura bacteriana em microbiologia, como laxativo e agente terapêutico no tratamento de disfunções digestivas, como agente retardador e carregador na administração de remédios, antibióticos e vitaminas, como agente de suspensão de sulfato de bário em radiologia, como estabilizador de soluções de colesterol e como agente de suspensão em diversos tipos de emulsões. O agar-agar encontra ainda várias outras aplicações industriais onde um agente gelificante se faz necessário como em próteses dentárias, emulsões fotográficas, diferenciação de proteínas por eletroforese, cromatografia por exclusão de tamanho, moldagem de materiais e meios de cultura de tecido de plantas em biotecnologia. Indústria Médica e Farmacêutico Microbiologia, Laxativo, Agente terapêutico, Agente de suspensão de emulsões, Agente de estabilização de soluções Outras Aplicações Prótese dentária, Eletroforese, Cromatografia, Moldagem de materiais, Biotecnologia Especificações Propriedades físico-químicas Aparência Pó amarelado Granulometria Mesh 80 Umidade Máx. 18 % Absorção de água Máx. 75 Cinzas insolúveis em ácido Máx. 0,5 % Cinzas Totais Máx. 6,5 % Materiais insolúveis estranhos Máx 1,0 % PH 6,0 a 8,0 Força de gel sol 1,5 % a 20ºC 700 a g/cm2 Viscosidade sol 1,5% a 60ºC 30 a 100 cps Ponto de fusão 85 a 95 ºC Ponto de gelificação 32 a 39 ºC Solubilidade Água em ebulição Arsenico Máx. 3 ppm Chumbo Máx. 5 ppm Propriedades microbiológicas Contagem de Aeróbios Totais < 5000 UFC / g Bolores e Leveduras < 500 UFC / g Ausente Salmonella Ausente HomeGaya HidupPenyebab Air Akuarium Berbusa dan Cara Mengatasinya agar Jernih KembaliApakah Anda mempunyai hobi memelihara ikan hias? Biasanya sih ikan ini dipelihara di dalam akuarium atau kolam. Jikalau ikan yang ingin Anda pelihara nampak lebih menarik dari sisi sampingnya, Anda bisa menggunakan akuarium sebagai wadah untuk memeliharanya. Kelebihan akuarium ini yaitu Anda dapat menikmati keindahan ikan yang berenang kian-kemari dengan leluasa. Ukurannya yang tak terlalu besar juga membuat akuarium ini tidak menghabiskan banyak yang telah Anda setting dengan apik mesti dirawat sebaik-baiknya. Pasalnya kondisi ikan yang hidup di dalamnya sangat dipengaruhi oleh kondisi air di akuarium. Bukan tak mungkin ikan-ikan ini tiba-tiba mati akibat kondisi air yang mengalami perubahan secara drastis. Anda harus memperhatikan air di akuarium ini setiap saat. Apabila secara mendadak kondisi air ini berubah, Anda harus berupaya untuk mencari tahu penyebab utamanya serta solusi yang tepat untuk ketika air di dalam akuarium tiba-tiba berbusa, Anda harus merespons masalah ini sesegera mungkin. Karena bisa jadi munculnya busa-busa di permukaan air ini menandakan kondisi yang tak layak huni dari akuarium tersebut. Setidaknya dengan mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu, maka Anda bisa melakukan tindakan yang nyata untuk mengatasi masalah tersebut. Lantas, mengapa sih akuarium tiba-tiba berbusa? Bagaimana pula cara agar air akuarium ini tidak berbusa lagi?Kondisi Akuarium yang Terlalu KotorMunculnya busa pada air di akuarium dapat mengindikasikan bahwa kondisinya kotor. Terdapat begitu banyak kotoran terlarut yang ada di dalam air. Karena merukan zat anorganik seperti amonia, nitrit, dan nitrat yang ukurannya sangat kecil, Anda tidak bisa melihat dengan jelas keberadaan kotoran tersebut. Namun adanya kotoran ini dapat diketahui dari kemunculan busa/buih pada air. Anda harus lekas membersihkan akuarium tersebut. Sebaiknya lakukan upgrade terhadap filter agar mampu menangani air secara yang Tidak BijaksanaProses penggaraman biasanya dilaksanakan untuk membuat ikan merasa lebih tenang. Caranya dengan menaburkan garam ikan secukupnya ke akuarium karantina. Ikan-ikan hias yang baru datang pun akan merasa lebih nyaman serta terhindar dari stres setelah ditempatkan di akuarium ini. Sebaiknya upaya penggaraman ini diprioritaskan untuk akuarium karantina, baik akuarium untuk ikan yang baru datang maupun akuarium untuk ikan yang sakit. Hindari melakukan penggaraman di akuarium yang memakai filter dengan zeolit sebab amonia yang sudah terserap bisa terlepas kembali dan menimbulkan Filter yang Belum SempurnaIdealnya filter akan berjalan dengan sempurna setelah dijalankan selama 3-4 minggu. Jika filter ini belum berfungsi dengan baik, maka ada kemungkinan muncul busa di air akibat zat anorganik dari sisa pakan dan kotoran ikan. Sebaiknya Anda menunggu agar bakteri nitrifikasi tumbuh terlebih dulu, berkembang biak, dan berkoloni pada biomedia. Anda juga perlu menyesuaikan kapasitas filter dengan kemampuan biomedia yang bakal digunakan. Apabila kapasitas filter kecil kurang dari 30 persen dari volume efektif akuarium, Anda bisa memilih biomedia dengan SSA yang besar supaya dapat menampung bakteri yang lebih banyak. Begitu pula Air yang Terlalu BanyakApabila filter sudah berjalan sepurna tetapi akuarium tiba-tiba mengeluarkan busa, kemungkinan besar Anda terlalu banyak mengganti air sehingga menyebabkan ada begitu banyak bakteri di dalam air yang ikut terbuang. Dampaknya yaitu fungsi filtrasi pun menjadi tidak berjalan normal kembali. Sebaiknya sih lakukan proses penggantian air ini hanya sebanyak 20% per 2 hari sekali serta 50% per minggu sehingga tidak banyak bakteri baik yang terbuang percuma. Untuk mengatasi air akuarium yang sudah terlanjur berbusa, Anda bisa menambahkan bakteri starter secara langsung pada biomedia. Jangan lupa berikan juga banyak aerasi pada chamber biomedia Tinggi dan Pemberian Pakan BerlebihTingginya populasi ikan yang hidup di akuarium juga dapat menyebabkan airnya berbusa. Busa-busa ini muncul saat kadar zat anorganik yang terlarut di air cukup tinggi. Tekanan udara dari semburan aerator atau gaya jatuh air yang keluar dari output filter memicu air menjadi berbusa. Masalah yang sama juga bisa terjadi bilamana Anda terlalu banyak memberikan pakan ke ikan sehingga menyisakan pakan-pakan sisa yang begitu banyak. Sisa pakan yang berlebih ini membuat air menjadi sangat kotor sehingga dapat menimbulkan busa/buih. Mulai dari sekarang lakukan kontrol terhadap populasi ikan di akuarium serta pemberian Betina Sedang Mengandung TelurMunculnya busa pada air di akuarium ternyata juga dapat menjadi pertanda dari kabar gembira. Apakah itu? Ada kemungkinan ikan betina yang ada di dalamnya sedang bertelur. Munculnya busa tersebut bisa dipicu oleh tingginya kandungan protein yang ada pada telur tersebut sehingga terdegradasi menjadi amonia. Apabila ada ikan yang menunjukkan tanda-tanda akan melakukan pemijahan, Anda harus cepat memindahkannya ke akuarium khusus supaya dia dapat bertelur dengan nyaman serta telur-telurnya pun lebih aman dari Ikan yang Tengah Sakit atau StresIkan yang sedang tak sehat, entah itu sakit ataupun stres, biasanya akan mengeluarkan lendir di sekujur tubuhnya. Lapisan lendir ini sebenarnya berguna untuk melindungi tubuhnya yang sedang tidak sehat. Namun ketika lendir ini bercampur dengan air, maka akan memicu terbentuknya buih/busa. Anda harus segera mencari ikan yang sedang sakit, lalu memindahkannya ke akuarium karantina supaya tidak menularkan penyakitnya ke ikan hias yang lain. Lakukan proses ini dengan baik dan benar supaya tidak semakin memperparah keadaannya.

cara agar air aquarium jernih